Bismillahirrohmaanirrohim
Hakikatnya kita
sebagai manusia adalah selalu menginginkan untuk mendapatkan perubahan perasaan
yang lebih baik dari sebelumnya.
Segala yang
terjadi di muka bumi ini tentunya sudah tersuratkan oleh yang maha kuasa, baik
ataupun buruk sekalipun yang terjadi, Allahlah penulis skenario kehidupan yang
maha Profesional. Sahabat setiaku dimanapun berada semoga senantiasa selalu
berada dalam naungan Allah, serta mendapat Hidayah (petunjuk) dan Rahmat (kasih sayangnya). Jika semua itu
sudah didapat, mudah mudahan tidak terlepas lagi dari hati sang sumber penggerak jiwa.aamiin ya robbal
alamiin.
Okey, Hidup itu
ngga akan lepas dari kata dasar “BAGI” kalo
ditambah imbuhan awalan ber menjadi BERBAGI. Berbagi itu bisa apa saja tidak
harus selalu berbagi materi, ilmu, Jasa atau tenaga, sudah lama sekali nih saya
tidak menulis. Kali ini saya ingin berbagi sebuah kisah yang mudah mudahan kita
sebagai umat Islam bisa mengambil hikmah dari kisah nyata yang saya temukan ini
dan bisa memperkokoh Kualitas IMAN kita.
Berawal dari
mana saya juga nggak tau, tiba – tiba terhitung sejak tanggal 21 s/d 24 Mei
2013 kaki saya NYATA berpijak di sebuah kampus/Universitas swasta yang ada di
Bandung. Namanya Universitas Kristen Maranatha.
Saya juga ga
tau hari itu akan kesana. karena acaranya super duper mendadak. Setelah dua
hari sebelumnya mengikuti acara di Balai Kota Bandung Fashion weekend with Galazema
and Arzeti Bilbina 2 hari berturut turut ga lama besoknya ke Maranatha. tapi
saya yakin Allah sudah menentukan kaki ku berpijak di Universitas Maranatha
terhitung sejak tanggal 21 – 24 Mei lalu itu.
Namanya juga
Maranatha Christian University, sudah dipastikan masyarakat dan penghuninya
mayoritas di dominasi oleh kalangan non Islam. Sedangkan kaum muslim/muslimah
nya menjadi sangat minim—minoritas – alias sedikit. oh ternyata ada sebagian
kecil orang orang Islam yang berkuliah di Kampus tersebut. Tetapi meski statusnya
lebih minoritas, tetapi saya merasakan ada sebuah ikatan
batin diantara mahasiswa yang statusnya beragama ISLAM itu berbeda, lebih terasa
erat, dekat, dan saling bersimpaty . Loh.. emang gimana ngebedain yang ISLAM
ama yang Kristen? Hehe yang mudah aja dulu secara kasat mata, di Maranatha Faces
orang nya Mayoritas Chinese yang matanya pada --_-- piiiiiiiiiiiiiiit..teeeeet terus dari kaum hawanya juga ada beberapa yang
berkerudung. Dan jurus terakhir paling mutlak ngebedainnya ya yang solat ama
yang ngga weh. :p. Nah sambung lagi yang tadi ya, tentang ikatan batin mahasiswa
yang Muslim dengan sendirinya jika terjadi interaksi antara wanita berkerudung
dengan yang berkerudung lagi langsung terasa dekat atau simpaty padahal baru 2
detik bertemu untuk yang pertama kali lho. Dengan kita hanya bertanya
“mba ngomong
ngomong disini musholanya sebelah mana ya?” wiswiswiswis...
“ooh Mushola
sebelah sana, anu, ene, ono., nengene, nengono,,. ke samping,, belok,, turun,, ada pos satpam”. Menjawab detail dan penuh
simpaty. Wiswiswiswis jugaa.
“ooh iya iya,
makasih banget ya mba lengkap banget ngejelasin rutenya”. Berjabat tangan,
senyum dan berlalu meninggalkannya untuk bergegas mencari mushola yang di
maksud tadi.
Sambil
mengingat rutenya, sambil bergerak mencari Alhamdulillah atas izinnya ketemulah
itu mushola yang terletak di basemen bawah dekat pos satpam. Wow. Itu saja yang
ku ucapkan. Melihat sekeliling, baru pertama kali ke kampus Maranatha dan
melaksanakan shalat dimushola yang disediakan pihak kampus. Sobaat.. ternyata
Mushola disana disetarakan dengan tempat parkir mobil dan motor. Ukurannya
sekitar 3 x 3 diatasnya ada saluran pipa yang di prediksi itu adalah saluran
air Work Closet alias WC. Karena ketika saya melaksanakan shalat ada suara
csssssssssss seperti jika kita memijit WC duduk. Astaghfirullohal’adziim*tepokjidatdeh.
Tapi meski
begitu saya tetap bersyukur Alhamdulillah karena pihak kampus masih mau
menyediakan mushola untuk kalangan Muslimnya. Gimana kalo ga disediain tempat
sama sekali? Mau sholat dimana kita?? Yah mirisnya gitulah di rusak aja pola
negative thinking nya. Udah pada tau kan cara ngerusak pola negative? hah? belumm?? jadi belum tau? Belum tau caranya ngerusak pola?. Ya udah okay Nanti lain waktu
saya posting masalah merusak pola lama agar berkembang.
Well kembali ke
netbook, *laptop kan punya pak Tukul Arwana. Jadi keminoritasan kaum muslim di Maranatha Christian University membuat
mahasiswa yang Muslimnya bergabung dan bersatu padu. Sehingga mereka membentuk
suatu komunitas Muslim yang bernama Maranatha
Moslems Communnity. Saya ga tau sejarahnya gimana Maranatha Moslems
Communnity itu, yang saya lihat hanya deretan jadwal halaqoh dll dengan nama itu
yang tertempel pada gabus di dinding Mushola tersebut.
Saya kagum dan terkesima
melihat pajangan di dinding belakang tempat mushola itu. Dan saya yakin para
aktivis Moslems di Maranatha bisa lebih memperkokoh keimanannya dengan situasi
dan kondisi yang lingkungan yang mayoritas didominasi oleh kalangan Non Islam. -__-
Jika anda
tertarik membaca ceritaku baca terus sesuai PART nya, karena ada banyak kisah
unik yang saya rasakan selama 4 hari berturut turut ada di lingkungan sana,
kisah penting dan lucu lucunya saja yang saya catat. Sampai sini bersambung dulu yaaaa.. tunggu
lagi nanti InsyaAllah... – di Post kalo sudah 90%.
Makasih yahhh.. bubbye:)
Makasih yahhh.. bubbye:)
Universitas Kristen Maranatha Bandung |
Tampak Samping. Sumber Foto/Panorama// |